Selasa, 21 Juni 2011

Senin, 16 Mei 2011

Pertanian Organik Ramah lingkungan



PERTANIAN ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN
KAYA AKAN SUMBER HAYATI


2.1 Pengenalan bahan organik
Secara umum bahan organik adalah bahan-bahan yang dapat di perbaharui, didaur ulang,dirombak oleh bacteri-bacteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari  tanah dan air. Dari aspek lain bahan organik juga merupakan bahan yang berasal dari limbah tanaman kotoran hewan atau hasil pengomposan seperti kotoran sapi,kotoran ayam, jerami atau sisa-sisa tanaman lain seperti pupuk hijau dan hasil pangkasan tanaman kacang-kacangan.
2.2 Kegunaan bahan organik
-          Meningkatkan kesuburan dan kandungan karbon organik tanah.
-          Memberikan tambahan unsur hara
-          Meningkatkan aktivitas jasad renik
-          Memperbaiki sifat fisik kimia dan biologis tanah
-          Mempertahankan perputaran unsur hara dalam sistem tanahm tanaman
2.3 Perbedaan karakteristik pupuk An-organik dan Organik
-          Kedua jenis pupuk  mempunyai sifat dan karakteristik yang  berbeda,  masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan
-          Peranan pupuk anorganik dalam peningkatan produksi tanaman telah terbukti, namun memberikan efek samping pada terganggunya kesimbangan hara dalam tanah
-          Pemupukan “berimbang” sering diartikan salah dengan memberikan pupuk lengkap, dosis relatif tinggi tanpa memperhatikan kesuburan tanah, sehingga tidak efisien.







Tabel 01. Perbedaan karakteristik pupuk An-organik dan Organik
Karakteristik
Pupuk organic
Pupuk anorganik
Kandungan hara
Lengkap (makro dan mikro) namun kadarnya rendah: N, P dan K jerami masing-masing 0,1-1 %, 0,1-0,5 % dan 0,5 – 1,5 %
Tidak lengkap (Urea-unsur N, SP-36-unsur P dan KCl-unsur K), DAP (unsur N, P), Phonska (N-P-K). Kadar haranya tinggi (urea : 46 % N, SP-36 : 36 % P2O5, KCl : 60 % K2O).
Bentuk
Memerlukan ruang yang luas, repot dibawa ke sawah
Simpel, tidak perlu ruang yang luas, mudah dibawa ke sawah
Ketersediaan hara
Lambat karena harus terjadi proses immobilisasi oleh bakteri
Cepat karena mudah larut dalam air sehingga mudah terserap tanaman
Pengaruh terhadap tanah
Memperbaiki kesuburan tanah, mempengaruhi sifat fisik, kimia dan biologi tanah
Tidak memperbaiki kesuburan tanah, bahkan pemakaian jangka panjang dapat menurunkan kualitas tanah

Tabel 02.Macam-macam pupuk organik dan penjelasannya
Jenis Bokashi
Komposisi Bahan
Pemanfaatannya
Bokashi Jerami
-  Jerami padi  sebanyak 2  bagian & dipotong-potong   5 cm
 -  Sekam padi  sebanyak 1 bagian
 -  Larutan mikroorganisme aktivator  sebanyak 0,1%
 - Dedak padi secukupnya 
- Sebagai   pupuk  organik  untuk  menyuburkan   tanah  dan memperbaiki pertumbuhan tanaman.
 -  Cara pemberian : disebar merata diatas permukaan tanah
 -  Dosis pemberian : 2,5-5 t/ha
Bokashi Kotoran Ternak
 -  Kotoran ternak  sebanyak  2 bagian
 -  Sekam padi  sebanyak  1 bagian
 -  Arang sekam  sebanyak  1 bagian
 -  Dedak padi secukupnya
 -  Larutan mikroorganisme aktivator  sebanyak 0,1%
- Untuk  menyuburkan  tanah  dan  meningkatkan  pertumbuhan tanaman.
 -  Cara pemberian : disebar merata diatas permukaan tanah atau   dicampur ke dalam tanah 1 minggu sebelum tanam
 -  Dosis pemberian : 2,5 t/ha
Bokashi Limbah Dapur
-  Limbah dapur sebanyak  2 bagian
 -  Tanah  sebanyak 2 bagian
 -  Arang sekam  sebanyak  1 bagian
 -   Larutan mikroorganisme aktivator  sebanyak 0,1%
 -  Dedak padi secukupnya
-  Sebagai pupuk pada tanaman hias, bunga dan sayuran.
 -  Cara pemberian : dimasukkan  ke dalam  tanah  atau disebar merata dipermukaan tanah
  -  Dosis pemberian : 250 g/m2
Bokashi Express (± 24 jam)
 -  Bokasi sudah jadi sebanyak 1bagian
  -  Dedak padi  sebanyak  ½ bagian
  -  Jerami atau daun-daun kering  sebanyak  10 bagian
  -  Larutan mikroorganisme aktivator  sebanyak 0,1%
- Sebagai  dasar  dari  media  untuk  tan. buah-buahan atau sbg mulsa untuk tan. dan sebagai starter untuk pembuatan kompos berikutnya.
 - Cara pemberian : disebar merata diatas permukaan tanah atau dicampur kedalam tanah
 -  Dosis pemberian : 2,5-5 t/ha


2.4 Jerami padi sebagai sumber bahan organik
-          Jerami mengandung terutama K & Si.  80% K berada dlm jerami
-          Jerami mengandung Selulosa & C/N tinggi shg sulit dekomposisi (4 bln) à pengomposan dg bio aktivtaor à C/N 45,52 menjadi 15,86 (2 minggu).
-          Pembakaran jerami mengganggu kehidupan mikroorganisme dan struktur tanah menjadi agak keras serta beberapa unsur berkurang seperti C, N, P, K, S, Ca, dan Mg.


Tabel 02. Perbandingan  kandungan  hara  dlm jerami  segar & jerami yg dibakar
Komposisi kimia
Jerami basah
Jerami Bakar
C (%)
41,86
0,89
N (%)
1,12
0,10
C/N
37
9
Unsur makro (%)


P
0,14
0,07
K
1,82
0,46
Ca
0,29
0,18
Mg
0,16
0,13
S
0,11
0,03
Unsur mikro (ppm)


Fe
1.807
455
Mn
1.042
444
Cu
9,5
2,6

2.5 Cara penggunaan pupuk organik
Dalam melakukan kegiatan pemupukan, biar lebih baik dan efisien, kita sebagai generasi penerus pertanian harus mengetahui terlebih dahulu cara penggunaan bahan organik. Cara penggunaan bahan organik adalah :
-          Bahan organik disebar merata di atas hamparan sawah, dua minggu sebelum pengolahan tanah
-          Kombinasikan penggunaan bahan organik dan pupuk anorganik agar dapat diperoleh hasil panen dan keuntungan yang tinggi
-          Manfaatkan sumber-sumber bahan organik dan pupuk kandang yang  tersedia
-          Penggunaan bahan organik sering tidak memberikan keuntungan apabila harus diperoleh dengan cara dibeli dari luar usahatani setempat.
2.6    Pestisida Nabati / Organik
Dalam sistem pertanian organik, tidak lepas dari peran serta pestisida untuk perawatan sekaligus pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) , hama dan penyakit, pada dasarnya pestisida mempunyai jenis dan peran serta masing-masing.
Tabel 04. Jenis-jenis dan kegunaan pestisida
Nama Pestisida
Kegunaan
Insektisida
Untuk membasmi serangga
Fungisida
Untuk membasmi penyakit pada akar
Herbisida
Untuk membasmi gulma
Rodentisida
Untuk membasmi hewan pengerat/Tikus
Nematisida
Untuk membasmi Nematoda Akar
Bacterisida
Untuk membasmi/membunuh bacteri yang merugikan dll.
         
       Pada Kesempatan ini juga penulis akan menjabarkan tentang pestisida nabati/organic kaya akan sumber hayati.
2.6.1        Bahan tanaman berasal
  1. Tanaman mengandung racun : Diantaranya sirkaya, sirsat, tembakau, gadung, mimbo, jenu, kecubung, ketela, karet,ganja, dll.
-          OPT Sasaran : Penusuk dang penghisap (walang, thrip, tungau, wereng)
  1. Tanaman rasa pahit : Diantaranya brutowali, sambilotho, mauni, mojo, meniran, pahitan, pepaya, lidah buaya kampung.
-          OPT Sasaran : Penggigit dan pengunnyah (ulat, belalang, tikus)
  1. Tanaman jenis rimpang empon dan tanaman antioxidant : Diantaranya kunyit, temu lawak, temu ireng, tanaman mangga, jahe, sirih, laos.
-          OPT Sasaran : Cendawan dan bakteri/ anti bakteri/virus.
2.6.2        Komposisi bahan tanaman
a    Tanaman racun            : 1
b    Tanaman pahit             :  3 (Jumlah tertinggi merupakan sasaran hama 
                                             tertinggi)
c    Tanaman rimpang        :  1

2.6.3 Komposisi bahan ektrat (baku)
      a    Mikroba alami
      b    Molases/tetes
      c    Alkohol minimal 76 %
      d    Asam asetat pekat 99,98% (Cuka makan 99%)
           

Seputar bloger indra

bloger ini akan menuntun kamu,mengenai hal-hal yang mengacu kepada kegiatan pertanian, alam , dan organisasi kepanduan atau Pramuka,
Kepada pengunjung saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya, semoga materi yang didapat di bloger ini bermanfaat